Kamis, 20 Oktober 2016

MAKALAH SEJARAH Dampak Pemerintahan Orde Baru Dalam Bidang Ekonomi



BAB 1
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Orde Baru adalah sebutan bagi masa pemerintahan Presiden Soeharto di Indonesia. Orde Baru menggantikan Orde Lama yang merujuk kepada era pemerintahan Soekarno.Salah satu penyebab yang melatarbelakangi runtuhnya orde lama dan lahirnya orde baru adalah keadaan keamanan dalam negeri yang tidak kondusif pada masa Orde Lama. Terlebih lagi karena adanya peristiwa pemberontakan G30S/PKI. Hal ini menyebabkan presiden Soekarno memberikan mandat kepada Soeharto untuk melaksanakan kegiatan pengamanan di Indonesia melalui surat perintah sebelas maret atau Supersemar. Orde Baru hadir dengan semangat "koreksi total" atas penyimpangan yang dilakukan oleh Soekarno pada masa Orde Lama. Orde Baru berlangsung dari tahun 1966 hingga 1998. Dalam jangka waktu tersebut,ekonomi Indonesia berkembang pesat meskipun hal ini terjadi bersamaan dengan praktik korupsi yang merajalela di negara ini. Selain itu, kesenjangan antara rakyat yang kaya dan miskin juga semakin melebar.
        Kekuasan Soekarno beralih ke Soeharto ditandai dengan keluarnya Surat Perintah SebelasMaret (SUPERSEMAR) 1966. Setelah dikeluarkan Supersemar maka mulailah dilakukan penataan pada kehidupan berbangsa dan bernegara sesuai dengan Pancasila dan UUD 1945. Penataan dilakukan di dalam lingkungan lembaga tertinggi negara dan pemerintahan. Dikeluarkannya Supersemar berdampak semakin besarnya kepercayaan rakya kepada pemerintah karena Soeharto berhasil memulihkan keamanan dan membubarkan PKI. Pada tanggal 23 Februari 1967, MPRS menyelenggarakan sidang istimewa untuk mengukuhkan pengunduran diri Presiden Soekarno dan mengangkat Soeharto sebagai pejabat Presiden RI. Dengan Tap MPRS No. XXXIII/1967 MPRS mencabut kekuasaan pemerintahan negara dan menarik kembali mandat MPRS dari Presiden Sukarno. 12 Maret 1967 Jendral Soeharto dilantik sebagai Pejabat Presiden Republik Indonesia. Peristiwa ini menandai berakhirnya kekuasaan Orde Lama dan dimulainya kekuasaan Orde Baru.
II. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian yang saya buat, maka rumusan masalah adalah seperti berikut :
1. Bagaimana dampak positif masa Orde Baru di bidang Ekonomi?
2. Bagaimana dampak negatif masa Orde Baru di bidang Ekonomi?
3. Apa saja yang ada dalam kehidupan ekonomi masa Orde Baru?
III. Tujuan                             
Berdasarkan uraian yang saya buat, maka tujuannya adalah seperti berikut :
1.       Untuk mengetahui dampak positif masa Orde Baru di bidang Ekonomi
2.       Untuk mengetahui dampak negatif masa Orde Baru di bidang Ekonomi
3.       Untuk mengetahui apa saja yang ada dalam kehidupan ekonomi masa Orde Baru
1


BAB 2
ISI
I.         Keadaan Ekonomi Masa Orde Baru
          Pada masa Demokrasi Terpimpin, Negara bersama aparat ekonominya mendominasi seluruh kegiatan ekonomi sehingga mematikan potensi dan kreasi unit-unit ekonomi swasta. Sehingga, pada permulaan Orde Baru program pemerintah berorientasi pada usaha penyelamtan ekonomi nasioanl terutama pada usaha mengendalikan tingkat inflasi, penyelamatan keuangan Negara dan pengamanan kebutuhan pokok rakyat . Tindakan pemerintah ini dilakukan karena adanya kenaikan harga pada awal tahun 1966 yang menunjukkan tingkat inflasi kurang lebih 650 % setahun. Hal itu menjadi penyebab kurang lancarnya program pembangunan yang telah direncanakan pemerintah.Oleh karena itu pemerintah menempuh cara sebagai berikut :
2.3.1 Stabilisasi dan Rehabilitasi Ekonomi
          Ekonomi yang kacau sebagai peninggalan masa Demokrasi terpimpin, pemerintah menempuh cara:
a. Mengeluarkan Ketetapan MPRS No.XXIII/MPRS/1966 tentang pembangunan.
b. MPRS mengeluarkan garis program pembangunan, yakni program penylematan, program stabilitas dan rehabilitasi, serta program pembangunan.
          Program pemerintah diarahkan pada upaya penyelamatan ekonomi nasional terutama stabilisasi dan rehabilitasi ekonomi. Stabilisasi berarti mengendaliakan inflasi agar harga barang-barang tidak melonjak terus. Sedangkan Rehabilitasi adalah perbaikan secara fisik sarana dan prasarana ekonomi. Hakikat dari kebijakan ini adalah pembinaan sistem ekonomi berencana yang menjamin berlangsungnya demokrasi ekonomi kearah terwujudnya masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.Langkah-langakah yang diambil Kabinet pada saat itu yang mengacu pada Tap MPRS tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mendobrak kemacetan ekonomi dan memperbaiki sektor-sektor yang menyebabkan kemacetan, seperti :
a. rendahnya penerimaan Negara
b. tinggi dan tidak efisiennya pengeluaran Negara
c. terlalu banyak dan tidak produktifnya ekspansi kredit bank
d. terlalu banyak tunggakan hutang luar negri
e. penggunaan devisa bagi impor yang sering kurang berorientasi pada kebutuhan prasarana.
2. Debirokrtisasi untuk memperlancar kegiatan perekonomian
3. Berorientasi pada kepentingan produsen kecil
Untuk melaksanakan langkah-langkahpenyelamatan tersebut maka ditempuh cara:
a.       mengadakan operasi pajak
2
b. cara pemungutan pajak baru bagi pendapatan perorangan dan kekayaan dengan menghitung pajak sendiri dan menghitung pajak orang
c. penghematan pengeluaran pemerintah (pengeluaran konsumtif dan rutin), serta menghapuskan subsidi bagi perusahaan Negara
d. membatasi kredit bank dan menghapuskan kredit impor
                 Program stabilisasi dilakukan dengan cara membendung laju inflasi.Hasilnya bertolak belakang dengan perbaikan inflasi sebab harga bahan kebutuhan pokok melonjak namun inflasi berhasil dibendung (pada tahun 1967- awal 1968). Sesudah kabinet pembangunan dibentuk pada bulan juli 1968 berdasarkan Tap MPRS NO.XLI/MPRS/1968, kebijakn ekonomi pemerintah dialihkan pada pengendalian yang ketat terhadap gerak harga barang khususnya sandang, pangan, dan kurs valas. Sejak saat itu kestabilan ekonomi nasional relatif tercapai sebab sejak 1966 kenaikan harga bahan-bahan pokok dan valas dapat diatasi.
                 Program rehabilitasi dilakukan dengan berusaha memulihkan kemampuan berproduksi. Selam 10 tahun mengalami kelumpuhan dan kerusakan pada prasarana ekonomi dan sosial. Lembaga perkreditan desa, gerakan koperasi, perbankan disalahgunakan dan dijadikan alat kekuasaan oleh golongan dan kepentingan tertentu. Dampaknya lembaga tidak dapat melaksanakan fungsinya sebagai penyusun dan perbaikan tata hidup masyarakat.
1. Kerja Sama Luar Negri
Keadaan ekonomi Indonesia paska Orde Lama sangat parah,hutangnya mencapai 2,3-2,7 miliar sehingga pemerintah Indonesia meminta Negara-negara kreditor untuk dapat menunda pembayaran kembali utang Indonesia. Pemerintah mengikuti perundingan dengan Negara-negara kreditor di Tokyo Jepang pada 19-20 September 1966 yang menanggapi baik usaha pemerintah Indonesia bahwa devisa ekspornya akan digunakan untuk pembayaran utang yang selanjutnya akan dipakai untuk mengimpor bahan-bahan baku. Perundingan dilanjutkan di Paris, Perancis dan dicapai kesepakatan sebagai berikut:
a. Utang-utang Indonesia yang seharusnya dibayar tahun 1968 ditunda pembayarannya hingga tahun 1972-1979
b. Utang-utang Indonesia yang seharusnya dibayar tahun1969 dab 1970 dipertimbangkan untuk ditunda juga pembayarannya.
          Kemudian kerundingan dilanjutkan di Amsterdam, Belanda pada tanggal 23-24 Februari 1967. Perundingan itu bertujuan membicarakan kebutuhan Indonesia akan bantuan luar negri serta kemungkinan pemberian bantuan dengan syarat lunak yang selanjutnya dikenal dengan IGGI (Inter Governmental Group for Indonesia). Melalui pertemuan itu pemerintah Indonesia berhasil mengusahakn bantuan luar negri. Indonesia mendapatkan penangguhan dan keinginan syarat-syarat pembayaran utangnya.






3
II. Dampak Positif dan Negatif Kebijakan Ekonomi Orde Baru
a. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi karena setiap program pembangunan pemerintah terencana dengan baik dan hasilnya pun dapat dilihat secara konkrit.
b. Indonesia mengubah ststus dari Negara pengimpor beras terbesar menjadi bangsa yang memenuhi kebutuhan beras sendiri (swasembada beras).
c.  Penurinan angka kemiskinan yang diikuti dengan perbaikan kesejahteraan rakyat.
d. Penurunan angka kematian bayi dan angka partisipasi pendidikan dasar yang semakin meningkat.
e.  Pembenahan sistem ekonomi

III. Dampak Negatif Kebijakan Ekonomi Orde Baru
a.  Kerusakan serta pencemaran lingkungan hidup dan summer daya alam.
b. Perbedaan ekonomi antar daerah, antar golongan pekerjaan, antar kelompok dalam masyarakat tersa semakin tajam.
c. Terciptalah kelompok yang terpinggirkan (marginalisasi sosial)
d. Menimbulkan konglomerasi dan bisnis yang erat dengan KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme).
e. Pembangunan yang dilakukan hasilnya hanya dapat dinikmati oleh sebagian kecil kalangan masyarakat, pembangunan cenderung terpusat dan tidak merata.
f. Pembangunan hanya mengutamakan pertumbuhan ekonomi tanpa diimbangi kehidupan politik, ekonomi, dam sosial yang demokratis dan berkeadilan.
g. Meskipun pertumbuhan ekonomi meningkat tapi secara fundamental pembangunan ekonomi sangat rapuh.
h. Pembangunan tidak merata, tampak dengan adanya kemiskinan disejumlah wilayah yang justru menjadi penyumbang devisa terbesar seperti Riau, Kalimantan Timur, dan Irian. Faktor inilah yang selanjutnya ikut menjadi penyebab terpuruknya perekonomian nasional Indonesia menkelang akhir tahun 1997.
i.  Sentralisasi Kekuasaan
j.  Tindakan Korupsi
k. Konglomerasi Ekonomi








4


BAB IV
                                                       Penutup

I. Kesimpulan
            Lahirnya  orde baru  dilatarbelakangi oleh terjadinya G30S 1965, diikuti dengan kondisi politik, keamanan dan ekonomi yang kacau (inflasi tinggi). Wibawa presiden Sukarno semakin menurun setelah gagal mengadili tokoh-tokoh yang terlibat G30S. Presiden mengeluarkan SUPERSEMAR 1966 bagi Letjen Suharto guna mengambil langkah yang dianggap perlu untuk memperbaiki keadaan negara. Akhirnya Presiden Sukarnomengundurkan diri dan digantikan oleh Presiden Suharto.
            Perkembangan politik pada masa orde baru diawali dari penataan politik dalam negeri yaitu setelah sidang MPRS 1968 menetapkan Suharto sebagai presiden dan dibentuklah Kabinet Pembangunan, penyederhanaan dan pengelompokan partai politik, pemilihan umum serta mengadakan Perpera di Irian Barat pada 2 Agustus 1969. Kedua, melakukan penataan politik luar negeri yaitu dengan kembali menjadi anggota PBB serta normalisasi hubungan dengan beberapa negara.
            

II. Saran
            Dengan permasalahan yang dialamai oleh pemerintahan pada masa Orde Baru, seperti dengan banyaknya uatang luar negri bangsa indonesia untuk pembangunan, meskipun pembangunan berjalan dengan lancar, tapi inonesia menanggung utang yang begitu banyak. Selain itu, pemerintah pada zaman tersebut terjadi sentralisasi dalam pemerintahan dan kegiatan ekonomi.
            Oleh karena itu penulis memberikan salah terhada permasalah tersebut. Yaitu lakukan otonomi daerah kepada seluruh propinsi,sehingga potensi-potensi yang ada pada dareah tersebut bisa dioptimalkan dengan seefisien mungkin. Harus terjadi transparansi dalam sistem keuangan sehingga masyarakat bisa mengerti.






5

                                                                                                                           
Daftar Pustaka

http://susifkipsejarah2011.blogspot.co.id/2013/05/makalah-orde-baru.html
Sawitri, Indah, dkk. 2014. Sejarah Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial untuk SMA/MA XII. Surakarta: Mediatama
LKS Sejarah Indonesia Kelas 12 Semester 2 Penerbit: Kreatif

Diksi



BAB 1
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Diksi atau pilihan kata cakupannya sangatlah luas. Diksi dapat menentukan kesan yang diberikan kepada pendengar, diksi juga dapat membantu mengekspreikan perasaan pemberi pesan, hingga Gorys Keraf mengatakan bahwa merupakan kekhilafan yang besar jika menganggap bahwa pemilihan kata merupakan persoalan yang sederhana, persoalan yang tidak perlu dipelajari. Untuk itu dalam kesempatan kali ini sehubungan juga dengan diberikannya tugas oleh dosen kami, kami ingin mengulas sedikit hal mengenai diksi untuk memenuhi tugas tersebut. Selain itu kami juga ingin berbagi sedikit ilmu kepada pembaca, agar  pembaca paham dan dapat memilih diksi yang tepat dalam pesan yang ingin disampaikannya. Kritik dan saran sangat kami nanti untuk kami jadikan pelajaran agar pada makalah berikutnya kami dapat menyajikan makalah yang lebih baik lagi

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan diksi ?
2.      Apa saja kriteria pemilihan diksi
3.      Apa saja makna dalam diksi?
4.      Apa fungsi diksi ?
5.      Apa saja macam-macam diksi ?

C.     Tujuan
1.      Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan diksi
2.      Untuk mnegetahui apa saja kriteria pemilihan diksi
3.      Untuk mengetahui apa saja makna dalam diksi
4.      Untuk mengetahui fungsi diksi
5.      Untuk mengetahui macam-macam diksi




BAB 2
PEMBAHASAN


A.  Pengertian Diksi

Diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap hari. Karena pemilihan kata yang tidak tepat dapat menyebabkan ketidakefektifan bahasa yang digunakan, mengganggu kejelasan informasi dan rusaknya komunikasi.
Contohnya :
Nenekku mampus tadi pagi
Nenekku mati tadi pagi
Nenekku wafat tadi pagi
Nenekku gugur tadi pagi
Nenekku dipanggil Tuhan tadi pagi
Nenekku meninggal dunia tadi pagi
Dari semua contoh diatas diksi yang paling tepat jika digunakan dalam kalimat tersebut adalah yang terakhir. Menurut kebiasaan sehari-hari serta kesan yang disampaikan dalam kata “meninggal dunia” sangatlah tepat jika dugunakan untuk memberi tahu orang dekat yang ditua-kan telah tiada.
Contoh lain mengenai diksi yaitu:
Pergi!
Tinggalkan tempat ini!
Aku tidak suka melihatmu
Jangan kemari!
Jangan pernah kemari!
Mohon untuk meninggalkan tempat ini!

B.  Kriteria Pemilihan Diksi
1.      Ketepatan
Ketepatan adalah kemampuan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan yang sama pada penerima pesan seperti yang dipikirkan pemberi pesan. Untuk mencapai ketepatan pilihan kata, pemberi pesan perlu memperhatikan hal-hal berikut:
·      Dapat membedakan makna denotasi dan konotasi
·      Dapat membedakan penguunaan kata-kata yang bersinonim
·      Dapat membedakan kata yang mirip dengan ejaannya
·      Menghindari kata tidak baku
·      Waspada terhadap penggunaan akhiran asing
·      Kata kerja yang menggunakan katadepan harus digunakan secara idiomatis
·      Dapat membedakan kata umum dan kata khusus
·      Memperhatikan kelangsungan pilihan kata
2.      Kecermatan
Yang dimaksud dengan kecermatan disini adalahpemahaman akan penggunaan kata yang baku, tidak mubadzir dalam pemilihan kata, hanya menggunakan kalimat efektif.
Ciri-ciri kalimat efektif yaitu:
·         Memiliki unsur penting atau pokok dalam setiap kalimat
·         Taat terhadap EYD
·         Menggunakan diksi secara tepat
·         Menggunakan kesepadanan antara stuktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis
·         Menggunakan kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai
·         Melakukan penekanan ide pokok
·         Hemat dalam penggunaan kata
·         Menggunakan variasi struktur kalimat
Hal-hal yang biasanya mengurangi nilai kecermatan yaitu:
a.       Penggunaan makna ganda
·      semua teman-teman
·      segenap ibu-ibu
·      para hadirin sekalian
·      beberapa kota-kota
b.      Penggunaan kemiripan makna
·      maju ke depan
·      mundur ke belakang
·      adalah yaitu
·      agar supaya
·      sarapan pagi
c.       Penggunaan sinonim
·      seperti..... misalnya
·      hanya... sekali
·      contohya...seperti
3.      Keserasian
Yaitu antara cocok dan tidaknya suatu kata yang digabungkan menjadi sebuah kalimat. Banyak orang yang kurang memperhatikan unsur keserasian dalam pemilihan diksinya, sehinnga kalimat yang dibuat terkesan kurang tepat atau bahkan aneh sehingga pesan yang dimaksud pemberi pesan bisa saja tidak tersampaikan pada penerima pesan.
Contoh:
·      Ibu membeli makanan ke warung sebrang jalan
Ibu membeli makanan di warung sebrang jalan
·         Kakek membaca koran dengan minum kopi
Kakek membaca koran dan minum kopi

C.  Makna dalam Diksi
a.    Makna Denotasi
Makna Denotasi merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai dengan makna kamus.
Contoh :
·       Diantara beberapa barang dipameran, terdapat patung kuda besi
(di pameran ada patung kuda dari besi)
·      Pak Saiful memiliki kambing hitam
(Pak saiful memiliki kambing yang berwarna hitam)
·       Adik kecilku sangat suka menggigit jari
(adil kecilku benar-benar menggigit jarinya)
·       Zakiyan memiliki seekor sapi perah
(zaki memiliki seekor sapi yang bisa diperah susunya)

b.    Makna Konotasi
Makna Konotasi merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain. Terkadang banyak eksperts linguistik di Indonesia mengatakan bahwa makna konotasi adalah makna kiasan, padahal makna kiasan itu adalah tipe makna figuratif, bukan makna konotasi. Makna Konotasi tidak diketahui oleh semua orang atau dalam artian hanya digunakan oleh suatu komunitas tertentu.
Contoh:
·      Ayah sering membangga-banggakan kuda besi milikknya
(ayah sering membangga-banggakan motornya)
·      Ana sering menjadi kambing hitam ketika bersama Sari
(Ana sering dituduh yang tidak-tidak ketika bersama Sari)
·      Susi hanya bisa menggigit jari ketika diajak ke mall
(Susi hanya bisa memendam keinginannya ketika diajak ke mall)
·      Selama ini Nisa hanya dijadikan sapi perah oleh Budi
(Selama ini Nisa hanya dimanfaatkan oleh Budi)


D.  Fungsi Diksi
Diksi dalam pembuatan karya sastra memiliki beberapa fungsi sebagai berikut :
§  Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih paham mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
§  Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
§  Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau pun terucap).
§  Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan pendengar atau pun pembacanya.

E.   Macam-macam Diksi
1.    Sinonim
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain.
·      Tulisanmu buruk
Tulisanmu jelek
·      Kakek ku mati kemarin sore
Kakekku meninggal kemarin sore

2.    Antonim.
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain.
·      Untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan perjuangan yang tidak mudah
Untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan perjuangan yang sulit
3.    Polisemi.
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
4.    Hiponim.
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.

5.    Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
·      Sejak SD aku sudah bisa menulis
Ular Cobra memiliki bisa yang mematikan
6.    Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
·      Ibu pergi ke bank
Bang syahrul pulang dari sumatra
7.    Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
·      Adik saat makan selalu kecap
Kecap adalah jenis olahan kedelai






BAB 3
KESIMPULAN

          Diksi sangatlah penting bagi kehidupan sehar-hari. Karena apabila kita salah dalam pemilihan kata maka akan dimaknai secara berbeda pula. Maka dari itu kita perlu mempelajari dan memahami penggunaan diksi yang benar agar pesan yang kita inginkan sampai dengan baik pada penerima pesan. Selain itu, diksi yang baik dapat memperkaya kosa kata dan dapat meningkatkan kualitas perkataan kita. Dalam makalah kali ini kami telah mencoba mengulas sedikit hal mengenai diksi. Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Kami mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini karna kami meyakini kesermpurnaan hanya milik Allah
          

Daftar Pustaka

Dalman. Menulis Karya Ilmiah. 2012. Jakarta: Raja Grafindo Persada
http://zonata.praseblog.xyz/2015/10/diksi-pilihan-kata.html
jaddung.blogspot.com/2015/06/pengertian-dan-contoh-diksi.html
Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. 2002. Ende Flores: Nusa Indah