BAB 1
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Diksi atau pilihan kata cakupannya sangatlah luas. Diksi dapat
menentukan kesan yang diberikan kepada pendengar, diksi juga dapat membantu
mengekspreikan perasaan pemberi pesan, hingga Gorys Keraf mengatakan bahwa
merupakan kekhilafan yang besar jika menganggap bahwa pemilihan kata merupakan
persoalan yang sederhana, persoalan yang tidak perlu dipelajari. Untuk itu
dalam kesempatan kali ini sehubungan juga dengan diberikannya tugas oleh dosen
kami, kami ingin mengulas sedikit hal mengenai diksi untuk memenuhi tugas
tersebut. Selain itu kami juga ingin berbagi sedikit ilmu kepada pembaca, agar pembaca paham dan dapat memilih diksi yang
tepat dalam pesan yang ingin disampaikannya. Kritik dan saran sangat kami nanti
untuk kami jadikan pelajaran agar pada makalah berikutnya kami dapat menyajikan
makalah yang lebih baik lagi
B.
Rumusan
Masalah
1.
Apa
yang dimaksud dengan diksi ?
2.
Apa
saja kriteria pemilihan diksi
3.
Apa
saja makna dalam diksi?
4.
Apa
fungsi diksi ?
5.
Apa
saja macam-macam diksi ?
C.
Tujuan
1.
Untuk
mengetahui apa yang dimaksud dengan diksi
2.
Untuk
mnegetahui apa saja kriteria pemilihan diksi
3.
Untuk
mengetahui apa saja makna dalam diksi
4.
Untuk
mengetahui fungsi diksi
5.
Untuk
mengetahui macam-macam diksi
BAB 2
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Diksi
Diksi adalah pilihan kata. Maksudnya, kita memilih kata yang
tepat untuk menyatakan sesuatu. Pilihan kata merupakan satu unsur sangat
penting, baik dalam dunia karang-mengarang maupun dalam dunia tutur setiap
hari. Karena pemilihan kata yang tidak tepat dapat menyebabkan ketidakefektifan
bahasa yang digunakan, mengganggu kejelasan informasi dan rusaknya komunikasi.
Contohnya :
Nenekku mampus
tadi pagi
Nenekku mati
tadi pagi
Nenekku wafat
tadi pagi
Nenekku gugur
tadi pagi
Nenekku
dipanggil Tuhan tadi pagi
Nenekku meninggal dunia tadi pagi
Nenekku meninggal dunia tadi pagi
Dari semua contoh diatas diksi yang paling tepat jika digunakan
dalam kalimat tersebut adalah yang terakhir. Menurut kebiasaan sehari-hari
serta kesan yang disampaikan dalam kata “meninggal dunia” sangatlah tepat jika
dugunakan untuk memberi tahu orang dekat yang ditua-kan telah tiada.
Contoh lain mengenai diksi yaitu:
Pergi!
Tinggalkan
tempat ini!
Aku tidak suka
melihatmu
Jangan kemari!
Jangan pernah
kemari!
Mohon untuk
meninggalkan tempat ini!
B.
Kriteria
Pemilihan Diksi
1.
Ketepatan
Ketepatan adalah kemampuan sebuah kata untuk menimbulkan gagasan
yang sama pada penerima pesan seperti yang dipikirkan pemberi pesan. Untuk
mencapai ketepatan pilihan kata, pemberi pesan perlu memperhatikan hal-hal
berikut:
· Dapat membedakan makna denotasi dan konotasi
· Dapat membedakan penguunaan kata-kata yang bersinonim
· Dapat membedakan kata yang mirip dengan ejaannya
· Menghindari kata tidak baku
· Waspada terhadap penggunaan akhiran asing
· Kata kerja yang menggunakan katadepan harus digunakan secara
idiomatis
· Dapat membedakan kata umum dan kata khusus
· Memperhatikan kelangsungan pilihan kata
2.
Kecermatan
Yang dimaksud dengan kecermatan disini adalahpemahaman akan
penggunaan kata yang baku, tidak mubadzir dalam pemilihan kata, hanya
menggunakan kalimat efektif.
Ciri-ciri kalimat efektif yaitu:
·
Memiliki
unsur penting atau pokok dalam setiap kalimat
·
Taat
terhadap EYD
·
Menggunakan
diksi secara tepat
·
Menggunakan
kesepadanan antara stuktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis
·
Menggunakan
kesejajaran bentuk bahasa yang dipakai
·
Melakukan
penekanan ide pokok
·
Hemat
dalam penggunaan kata
·
Menggunakan
variasi struktur kalimat
Hal-hal yang biasanya mengurangi nilai kecermatan yaitu:
a.
Penggunaan
makna ganda
· semua teman-teman
· segenap ibu-ibu
· para hadirin sekalian
· beberapa kota-kota
b.
Penggunaan
kemiripan makna
· maju ke depan
· mundur ke belakang
· adalah yaitu
· agar supaya
· sarapan pagi
c.
Penggunaan
sinonim
· seperti..... misalnya
· hanya... sekali
· contohya...seperti
3.
Keserasian
Yaitu antara cocok dan tidaknya suatu kata yang digabungkan menjadi
sebuah kalimat. Banyak orang yang kurang memperhatikan unsur keserasian dalam
pemilihan diksinya, sehinnga kalimat yang dibuat terkesan kurang tepat atau
bahkan aneh sehingga pesan yang dimaksud pemberi pesan bisa saja tidak tersampaikan
pada penerima pesan.
Contoh:
· Ibu membeli makanan ke warung sebrang jalan
Ibu membeli makanan di warung sebrang jalan
·
Kakek
membaca koran dengan minum kopi
Kakek membaca koran dan minum kopi
C.
Makna
dalam Diksi
a. Makna Denotasi
Makna Denotasi
merupakan makna kata yang sesuai dengan makna yang sebenarnya atau sesuai
dengan makna kamus.
Contoh :
·
Diantara beberapa
barang dipameran, terdapat patung kuda besi
(di pameran ada patung
kuda dari besi)
·
Pak Saiful memiliki
kambing hitam
(Pak saiful memiliki kambing
yang berwarna hitam)
·
Adik kecilku sangat
suka menggigit jari
(adil kecilku
benar-benar menggigit jarinya)
·
Zakiyan memiliki seekor
sapi perah
(zaki memiliki seekor
sapi yang bisa diperah susunya)
b. Makna Konotasi
Makna Konotasi
merupakan makna yang bukan sebenarnya dan merujuk pada hal yang lain. Terkadang
banyak eksperts linguistik di Indonesia mengatakan bahwa makna konotasi adalah
makna kiasan, padahal makna kiasan itu adalah tipe makna figuratif, bukan makna
konotasi. Makna Konotasi tidak diketahui oleh semua orang atau dalam artian
hanya digunakan oleh suatu komunitas tertentu.
Contoh:
·
Ayah sering
membangga-banggakan kuda besi milikknya
(ayah sering
membangga-banggakan motornya)
·
Ana sering menjadi
kambing hitam ketika bersama Sari
(Ana sering dituduh
yang tidak-tidak ketika bersama Sari)
·
Susi hanya bisa
menggigit jari ketika diajak ke mall
(Susi hanya bisa
memendam keinginannya ketika diajak ke mall)
·
Selama ini Nisa hanya
dijadikan sapi perah oleh Budi
(Selama ini Nisa hanya
dimanfaatkan oleh Budi)
D.
Fungsi
Diksi
Diksi dalam pembuatan karya sastra memiliki beberapa
fungsi sebagai berikut :
§ Membuat orang yang membaca atau pun mendengar karya sastra menjadi lebih paham
mengenai apa yang ingin disampaikan oleh pengarang.
§ Membuat komunikasi menjadi lebih efektif.
§ Melambangkan ekspresi yang ada dalam gagasan secara verbal (tertulis atau
pun terucap).
§ Membentuk ekspresi atau pun gagasan yang tepat sehingga dapat menyenangkan
pendengar atau pun pembacanya.
E.
Macam-macam Diksi
1. Sinonim
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain.
Merupakan kata-kata yang memiliki persamaan / kemiripan makna. Sinonim sebagai ungkapan (bisa berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya kurang lebih sama dengan makna ungkapan lain.
·
Tulisanmu buruk
Tulisanmu jelek
·
Kakek ku mati kemarin
sore
Kakekku meninggal kemarin sore
2. Antonim.
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain.
Merupakan ungkapan (berupa kata, frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna /ungkapan lain.
·
Untuk mencapai
kesuksesan dibutuhkan perjuangan yang tidak mudah
Untuk mencapai kesuksesan dibutuhkan perjuangan yang
sulit
3. Polisemi.
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
Adalah sebagai satuan bahasa (terutama kata atau frase) yang memiliki makna lebih dari satu. Contoh: Kata kepala bermakna ; bagian tubuh dari leher ke atas, seperti terdapat pada manusia dan hewan, bagian dari suatu yang terletak di sebelah atas atau depan, seperti kepala susu, kepala meja,dan kepala kereta api, bagian dari suatu yang berbentuk bulat seperti kepala, kepala paku dan kepala jarum dan Iain-lain.
4. Hiponim.
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
Adalah suatu kata yang yang maknanya telah tercakup oleh kata yang lain, sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat) yang maknanya dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan. Contoh : kata tongkol adalah hiponim terhadap kata ikan, sebab makna tongkol termasuk makna ikan.
5. Homonim.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
Merupakan kata-kata yang memiliki kesamaan ejaan dan bunyi namun berbeda arti.
·
Sejak SD aku sudah bisa
menulis
Ular Cobra memiliki bisa yang mematikan
6. Homofon.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
Merupakan kata-kata yang memiliki bunyi sama tetapi ejaan dan artinya berbeda.
·
Ibu pergi ke bank
Bang syahrul pulang dari sumatra
7.
Homograf.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
Merupakan kata-kata yang memiliki tulisan yang sama tetapi bunyi dan artinya berbeda.
· Adik saat makan selalu kecap
Kecap adalah
jenis olahan kedelai
BAB 3
KESIMPULAN
Diksi sangatlah penting bagi kehidupan sehar-hari. Karena apabila
kita salah dalam pemilihan kata maka akan dimaknai secara berbeda pula. Maka
dari itu kita perlu mempelajari dan memahami penggunaan diksi yang benar agar
pesan yang kita inginkan sampai dengan baik pada penerima pesan. Selain itu,
diksi yang baik dapat memperkaya kosa kata dan dapat meningkatkan kualitas
perkataan kita. Dalam makalah kali ini kami telah mencoba mengulas sedikit hal
mengenai diksi. Semoga makalah yang kami susun ini dapat bermanfaat bagi para
pembaca. Kami mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan dalam penyusunan
makalah ini karna kami meyakini kesermpurnaan hanya milik Allah
Daftar Pustaka
Dalman. Menulis Karya Ilmiah. 2012. Jakarta: Raja Grafindo Persada
http://zonata.praseblog.xyz/2015/10/diksi-pilihan-kata.html
jaddung.blogspot.com/2015/06/pengertian-dan-contoh-diksi.html
Keraf, Gorys. Diksi dan Gaya Bahasa. 2002. Ende
Flores: Nusa Indah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar